Ini Bukan Masalah Intoleransi Apalagi Tindak Kejahatan

Saya adalah seorang guru. Sudah lebih 16 tahun saya mengajar, sampai saat ini. Yang saya didik adalah anak-anak usia SMP sampai SLTA. Usia pancaroba, peralihan dari kanak-kanak ke remaja menuju dewasa. Dan saat ini, bersama rekan para pendidik, kami mengelola lembaga pendidikan dengan hampir 2000 peserta didik, dari TK sampai sekolah tinggi. Tidaklah mudah pekerjaan menjadi seorang guru itu. Apalagi untuk generasi millenial saat ini. Perkembangan zaman dan teknologi informasi telah membuat mereka memiliki karakter tersendiri. Guru harus mempersiapkan diri lebih maksimal lagi dalam mendidik dan menghadapi mereka. Sebagai seorang guru, saya harus menyiapkan bahan ajar. Mengevaluasi capaian pembelajaran, membuat soal ujian dan memeriksa hasilnya. Memberikan nilai dan mengulangi anak yang belum tuntas. Disamping itu, setiap kali hadir dan tampil di depan kelas, mesti ada nilai dan karakter yang harus saya tanamkan kepada mereka. Itu semua saya lakukan sampai saat ini, walaupun saya juga Wa

Peran dan Fungsi Urang Sumando

Laki-laki Minang sebagai Rang Sumando (menantu) dalam budaya Minangkabau dibedakan dalam 4 golongan, yaitu:
  • - Rang Sumando Kacang Miang, 
  • - Rang Sumando Lapiak Buruak, 
  • - Rang Sumando Langau Hijau, dan 
  • - Rang Sumando Niniak Mamak.
Istilah ini diberikan kepada masing-masing sifat yang ada pada diri laki-laki itu

- Rang Sumando Kacang Miang, 

Memiliki sifat yang suka iri hati dan dengki. Perilaku dan kebiasaannya suka menghasut dan menfitnah. Istilah yang populer sekarang yaitu Provokator. Dikatakan “kacang minang", karena sesuatu yang ditebarkannya membuat pihak lain mengalami gangguan.  

Ulah dan perilakunya ialah, bahwa Dia tidak suka kalau ada orang lain melebihi kondisi rumah tangganya. Ia sering menciptakan persaingan antara para Rang Sumando dalam satu kaum itu. 

Yang sangat membahayakan tatkala sifatnya yang demikian itu menimbulkan keresahan didalam kehidupan berkeluarga dan berkaum.
 
Pada masa dahulu, kehidupan pasangan rumah tangga demikian – Jika terdapat di dalam Rumah Gadang akan menimbulkan suasana yang tidak mengenakkan dan tidak nyaman.

Perilaku Urang Sumando yang demikian itu tidak memberi manfaat bagi keluarga besar isterinya. Tidak jarang anggota keluarga besar isteri akan berupaya menjauhi dirinya atau menjauhkannya dari keikut-sertaan dalam perundingan, rapat keluarga. 

Tatkala pada suatu masa terjadi peristiwa yang menyebabkan Urang Sumando ini harus pergi meninggalkan rumah tangganya termasuk istri dan anak-anaknya, yang berakhir dengan perceraian, maka  Pihak Penghulu/Kepala Kaum istrinya – tidak ada yang ingin mendamaikan antara dirinya dengan istrinya. Bahkan  yang lebih parah membiarkan saja kepergiannya itu.  

Kepergiannya pun dianggap ringan seperti ringannya abu diatas tunggul kayu.

Rang Sumando Lapiak Buruak,

sebutan buat seorang Rang Sumando yang Pemalas, pengangguran. Meskipun badannya tegap – namun badannya tanpak lusuh seperti orang yang tua renta meskipun ia tidak berpenyakit. 

Kegiatan kesehariannya hanya dirumah isterinya – duduk bermenung – pasif dan tidak ada inisiatif.  Tidak berupaya untuk mencari nafkah bagi keluarganya. Ia benar-benar menganggap kedudukan dirinya sebagai tamu belaka.  Ia tidak mau berkontribusi bagi kepentingan orang banyak.

Sebaliknya istrinya yang bekerja keras diluar rumah, entah bertani – bersawah atau berladang – bahkan berjualan keluar rumah untuk berdagang. 

Pada masa sekarang ini, tidak jarang ada laki-laki serupa ini terlarut dengan karir isterinya, bahkan ia bangga dengan hidupnya yang tergantung dengan pendapatan isterinya.

Sebaliknya, jika Ia diajak bekerja, tidak mampu menghasilkan penghasilan – karena Ia tidak pernah bersungguh-sungguh.  Bila di beri saran kebaikan – ia tidak bisa menerima saran itu.  

Akibat Rang Sumando golongan ini, dianggap tidak berguna bagi keluarga isterinya. Tidak masuk hitungan – karena sosoknya yang pasif itu  dianggap sepi saja dikeluarga besar isterinya.

Karena itulah ia tidak diberi peran apa apa lagi, sehingga Ia dibebaskan dari tanggung jawab dan diringankan oleh lingkungan keluarga istrinya. 

Lelaki serupa inilah yang nasibnya disebut “ bak abu diateh tunggua”. Kapan saja dia boleh terbang dan tidak akan dicari.

- Rang Sumando Langau Hijau, 

ini sebutan untuk Rang Sumando yang mata keranjang dan hidung belang. Istilah Minangnya “ caluang “.

Lelaki seperti ini memiliki kebiasaan suka merayu para gadis atau janda-janda. Membohongi para wanita yang dirayunya, meskipun dia sendiri sudah punya anak dan istri. Apabila berhasil dengan rayuannya – ia menikahi para gadis itu. Akibatnya ia memiliki isteri dan anak dimana-mana.

Banyak istilah lain yang mengarah terhadap lelaki serupa ini, bahwa ia memiliki kelemahan dibidang kesusilaan. Lelaki serupa ini  ada, baik pada masa dahulu maupun masa sekarang, baik yang tinggal kampung halaman atau dikota bahkan di Rantau jauh sekalipun. 

Yang memprihatinkan – apabila ia suka mengunjungi tempat maksiat dan tidak pernah melaksanakan shalat.

Jika Penghulu/Kepala Kaum mengetahui – urang sumando yang serupa ini di keluarga besarnya, maka Penghulu/Kepala Kaum akan berusaha memisahkan lelaki ini dari isterinya, demi menjaga akhlak kelaurga besarnya. 

Ketika lelaki Minang melakukan hal serupa ini dikeluarga isterinya, maka segenap keluarga besar isterima mengharapkan ia terbang pergi. Ia pun  akan akan menerima nasib “ bak abu diateh tunggua”.

- Rang Sumando Niniak Mamak,

Adalah laki-laki Minang yang punya wibawa dan disegani karena sifat-sifat dan prilakunya yang terpuji. Berkata selalu jujur dan perkataan yang dilontarkannya selalu benar. Berupaya dan berusaha untuk memenuhi nafkah anak-isterinya. 

Sikap dan keteladanannya selalu menjadi contoh, baik dikeluarga – masyarakat. Dikeluarga isterinya suaranya didengar. Ia dijadikan tempat bertanya dan menyelesaikan masalah.

Urang Sumando yang memiliki sifat seperti ini, Ia akan dijadikan PEMIMPIN dalam keluarga isterinya.

Jika masa dahulu kala, menggambarkan Rang Sumando Ninik Mamak ialah ketika ia rajin bersawah dan berladang. Selalu menghasilkan panen padi secara sempurna. Begitu pula dalam menjalani ibadahnya. 

Ia tidak pernah putus menjalani syariat Agama Islam. Hal ini dapat ditunjukkan kesehariannya. Ba’da sholat subuh  – dengan bekal secangkir kopi Rang Sumando ini, sudah turun dari rumah memanggul pacul atau memanggul bajak sambil menarik kerbau, menuju sawah atau ladang garapannya. 

Barangkali tak salah bila kita saksikan suasana palam pedesaan yang menampilkan suasana para petani. Kira-kira jam 08.00 istri petani yang setia datang ke sawah manjujuang bakul nasi dan menjinjiang tabuang kawa, untuk suami yang menjadi kebangaannya ini.

Apabila digambarkan pada masa sekarang,  ketokohannya ditampilkan, ketika sebagai urang sumando yang mampu beradaptasi dengan keluarga isterinya. Bahkan di keluarga isterinya, urang sumando ninik mamak ini ditempatka sebagai pemimpin keluarga.

Buya Hamka dalam buku “ Islam dan Adat Minangkabau,  melalui tulisan esaynya telah  mengupas dan menggambarkan kebiasaan buruk “ laki-laki Minangkabau” ini.

Diantaranya menyampaikan kebiasaan buruk lelaki Minang yang memiliki isteri disetiap kampuang.  Ada yang pergi hingga larut malam atau pulang hingga keesokan hari. Bahkan ada yang tiap hari berkumpul dirumah orang tuanya, namun tidak bertanggung jawab atas nafkah anak isterinya.

Dalam keadaan seperti ini, jelas Ia bukan golongan Rang Sumando Niniak Mamak, sebagaimana yang diharapkan. melainkan ialah laki-laki yang akan menerima nasib bak abu diateh tunggua.

NASEHAT MAMAK 
UNTUAK ANAK ,KAMANAKAN 
(Jadi sumando )

DI HARI MUSIM BAK KINI 
HARI BAIAK KUTIKO ELOK 
OMBAK TANANG ANGIN SALASAI 
HUJAN TADUAH KABUIK PUN TARANG 
MASO NYO KAPA DI LAYIA KAN 

KINI BUYUANG DI JAPUIK URANG 
JADI SUMANDO SUKU JAMBAK 
GUNO SUMANDO DI NAIAK KAN 
KAJADI  SUMARAK RUMAH NAN GADANG 
KAJADI NINIAK JO MAMAK 
KA JADI TAMPANG BIJO BAIAK 

ELOK-ELOK DI RUMAH URANG YUAANG...
PANDAI-PANDAI JADI MINANTU 

URANG KAMBA MANUBO KAMPA 
MATI LAH IKAN SALUBUAK NYO 
KALAU PANDAI MANGAKA  AKA 
LAYUA LA SAMPAI KA PUCUAK NYO 

TAPI KALAU MAMANCUANG INDAK DI PANGKA  BATAWUAK JUO DI RUSUAK NYO ...

INDAK LAH MUDAH JADI SUMANDO YUAANG
LA BANYAK CAMIN NAN KABUA 
CONTOH NAN SUDAH DI NAGARI 
ULAH HIDUIK INDAK MANIRU 
SISIAK CILAKO NAN TAPAKAI 
AWAK LAH INGGOK BAPITARUAH 
TASESO LIMAU DI PARANGAI ..

Manuruik urang candikio
Nan bapadang laweh jo aka
Balubuak dalam jo budi 
Adopun sumando tabagi ampek macam ..
Nan ciek nan kadipakai 
Nan tigo buang jauah jauah ..
Manolah macam nan ampek 

NAN PARTAMO,,SUMANDO KACANG MIANG .
NAN DIKATOKAN SUMANDO KACANG MIANG .

Manyeso dirumah gadang 
Manggata kayu pabisan 
Banang tarantang di putuih nyo 
Nan kusuik di enjo-enjo juo 
Aia taganang di rancah nyo 
Nan karuah di kundak kundak ..

Awak sakandang indak sabaun 
Jo mintuo indak barelok 
Jo pambayan ba musuah batin 
Mamak rumah di upek juo .pantang kan bana 
Nan baitu ,cilako sumando tu namo nyo ..

NAN KADUO ,SUMANDO LANGAU IJAU 
BAA SUMANDO LANGAU IJAU ..

Tabang ilia inggok di mudiak 
Disiko batabangan disinan talua manateh 
Satu nampak saik nan baru awak maraok 
Kasubalah.itu sumando rembang mato 
Gilo kawin gilo ba bini ,bajando satiok liku 
Anak baserak bilang kampuang 
Jauah kan parangai langau ijau yuaang ..
Tacacek sipaik nan bak itu .

NAN KATIGO ,,SUMANDO LAPIAK BURUAK 
CALIAK LAH NASIB LAPIAK BURUAK 

Takirai pasa biaso talangkah indak mambaa
Masak lanyau kiliran kaki 
Namun inyo di lantai juo 
Arati nyo gilo maulik anak bini 
Bak ayam tajaik jangkie 
Manjadi kutu rumah gadang 
Dunsanak indak tasilau 
Kamanakan haram tabimbiang 
Urang kampuang di bao lengah 

Pendek nyooo...
Baparam sajo dalam biliak 
Hiduik manompang ka pusako 
Paisok mintak kabini 
Anak batambah banyak juo,
Usah di tiru nan bak kian yuang runtuah bana martabat awak ..

NAN KA AMPEK 
                SUMANDO NINIAK MAMAK 
ADO PUN SUMANDO NINIAK MAMAK 

Kalawan urang baiyo kusuik sato manyalasai 
Tibo di karuah mampajaniah 
Kato sapatah bama'anah 

Bak lampu di tangah rumah 
Mancahayo lape kahilaman 
Bendang nyo sampai kasubarang 
Tarang lah korong dengan kampuang .

MANGKO PANDAI-PANDAI LAH JADI SUMANDO ..

Iyo banyak siriah di balai..
Pinang jatuah kadalam samak..
Iyo banyak nan cadiak pandai..
Sakiyan sajo dari mamak..
(By : Rudi Caniago)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Hukum Adat Minangkabau

Ini Bukan Masalah Intoleransi Apalagi Tindak Kejahatan