Ini Bukan Masalah Intoleransi Apalagi Tindak Kejahatan

Saya adalah seorang guru. Sudah lebih 16 tahun saya mengajar, sampai saat ini. Yang saya didik adalah anak-anak usia SMP sampai SLTA. Usia pancaroba, peralihan dari kanak-kanak ke remaja menuju dewasa. Dan saat ini, bersama rekan para pendidik, kami mengelola lembaga pendidikan dengan hampir 2000 peserta didik, dari TK sampai sekolah tinggi. Tidaklah mudah pekerjaan menjadi seorang guru itu. Apalagi untuk generasi millenial saat ini. Perkembangan zaman dan teknologi informasi telah membuat mereka memiliki karakter tersendiri. Guru harus mempersiapkan diri lebih maksimal lagi dalam mendidik dan menghadapi mereka. Sebagai seorang guru, saya harus menyiapkan bahan ajar. Mengevaluasi capaian pembelajaran, membuat soal ujian dan memeriksa hasilnya. Memberikan nilai dan mengulangi anak yang belum tuntas. Disamping itu, setiap kali hadir dan tampil di depan kelas, mesti ada nilai dan karakter yang harus saya tanamkan kepada mereka. Itu semua saya lakukan sampai saat ini, walaupun saya juga Wa

Inilah Asal Usul Nama Minangkabau Yang Sebenarnya

Sultan Pagaruyung, Muhammmad Taufik sebut cerita Adu kerbau merupakan cerita bohong. Hal tersebut berlandaskan logika dan sejarah asal usul nama Minangkabau sebenarnya yang berasal dari bahasa Arab.

Dari hasil wawancara Harianhaluan.com dengan Sultan Taufik, Kamis (13/7), bahwa cerita peristiwa adu kerbau adalah karangan orang belanda yang hanya ingin mengadu domba orang Minang dengan orang Jawa.

Pasalnya dalam cerita tersebut seolah-olah menggambarkan kelicikan orang Minangkabau dan kebodohan orang Jawa.

"Bohong. Ini merupakan politik Belanda dalan mengadu domba kita dengan orang Jawa pada masa itu," ujarnya.

Ia juga melanjutkan, bahwa secara logika dan akal sehat alur cerita tersebut tidak masuk akal. Pasalnya, tidak mungkin anak kerbau memintak susu kepada kerbau jantan yang sedangkan dari baunya saja sudah berbeda. Sedangkan Allah menciptakan hewan dengan insting yang sangat baik.

"Hewan mempunyai insting yang bagus, yang lebih dari pada manusia," ujarnya lagi.

Lebih tidak masuk akal lagi, dalam cerita tersebut dikatakan bahwa kerbau jantan yang berasal dari Jawa itu, ketika perutnya robek, dan isinya sudah keluar, kerbau masih mampu berlari dari pertarungan itu.

"Tidak masuk diakal ketika kerbau yang perutnya sudah robek masih mampu berlari-lari," ujarnya lagi.

Menurutnya, peristiwa ini harus dan sangat perlu diluruskan. Pasalnya, cerita adu kerbau sudah banyak dipahami generasi Minangkabau sebagai asal mula nama Minangkabau. Terutama bagi pelajar disekolah, yang memakai Tambo sebagai buku pelajarannya.

"Semua pihak harus bertanggung jawab untuk meluruskan kesalah pahaman ini. Pasalnya jika tidak diluruskan ditengah-tengah masyarakat, gak dapat membodohkan masyarakat Minangkabau," tambahnya lagi.

Menurutnya, asal nama Minangkabau berasal dari Bahasa Arab "Mukminan Kanabau Iya" yang lama-lama berubah menjadi Minangkabau.

Arti dari kata tersebut adalah suatu negeri atau kerajaan yang tatanan sosial masyarakatnya sama dengan tatanan sosial masyarakatnya pada zaman Nabi-nabinya.

"Sampai sekarang pendapat saya ini belum ada satupun orang yang membantahnya, bahkan banyak yang mendukungnya," ujar Sutan Taufik lagi.

Disampaikannya, guna meluruskan sejarah tersebut dibutuhkan semua dukungan terutama media-media yang ada agar masyarakat Minangkabau tidak dibodoh-bodohi lagi dengan sejarah yang sengaja dibuat dan disebarkan oleh Belanda dulunya.

"Kita masyarakat Minangkabau yang sudah banyak pintar-pintar dan berpendidikan tinggi hendaknya kita bisa membuka kebenaran dan kebohongan dimasa lalu," pungkasnya lagi.(h/mg-rul HARIANHALUAN.COM Kamis, 13 Juli 2017 | 18:28:47WIB)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Hukum Adat Minangkabau

Peran dan Fungsi Urang Sumando